Aku takut mati. Karena mati ingatkanku akan dosaku yang belum bisa berkurang walaupun haya satu. Aku begitu takut mati. Karena sampai detik aku menghembuskan nafasku saat ini, aku belum mampu menyelesaikan amanah dan kewajibanku sebagai seorang putri, kakak yang baik hati, sahabat yang selalu dicintai, dan manusia yang berbudi. Mungkin dengan mati, aku bisa bertemu dengan dia yang teramat kucintai. Tapi itu mungkin. Bagaimana jika dia sibuk dengan urusannya sendiri? Bagaimana juga jika aku teramat peduli dengan diri sendiri hingga tak terpikir dia yang kucintai?
Aku takut mati. Aku takut sendiri. Dalam gelap, dalam lorong sempit, dalam tanah yang kubayangkan mungkin dinginnya bisa membuat tulangku teramat ngilu. Aku belum siap mati. Aku belum siap jika sang malaikat bertanya ini itu sehingga membuatku ingin berlari, menjauh dan pergi. Tapi bisakah aku berlari? Bisakah aku berteriak memanggil ibuku seperti yang selalu aku lakukan tiap lampu mati? Bisakah aku berbuat sesuatu untuk diriku?
Sebenarnya aku belum siap mati. Tapi, disaat tutup usiaku nanti, kumohon pada-Mu Tuhanku, sudah bisa kuselesaikan semua amanah yang Kau berikan padaku. Sudah berkurang dosaku walaupun hanya satu. Sudah kutunaikan tugas dan kewajibanku dengan baik sesuai kemampuanku. Disaat ku hembuskan nafas terakhirku, mohon pada-Mu Tuhanku, kehidupan yang penuh berkah dan kasih-Mu untuk Ibu, Bapak, dan Mandhung adikku. Disaat malaikat sudah mencabut nyawaku dan aku berada dalam kegelapan yang kekal, mohon pada-Mu Tuhanku, untuk tetap menggenggam erat tanganku dan tolong jangan lepaskan, karena pasti aku teramat takut. Disaat aku sudah tidak bisa memohon pertolongan pada siapapun bahkan pada-Mu, mohon pada-Mu Tuhanku, tegarkan dan ikhlaskan aku untuk menerima semua balasan atas perbuatan semasa hidupku.
Ampuni aku Tuhanku, atas dosaku, atas dendamku, atas salahku, atas khilafku, atas tajamnya indraku, atas alpaku. Atas semua itu, mohon pada-Mu agar saat waktunya tiba, aku bisa melihat sinar-Mu dan senyum-Mu padaku. Amiin.^^
Bakal jadi postingan horor ni. Hoho.. Crew tempat gue kerja kan ada yang meninggal dunia. Nah, dapet infonya pagi2. Ga ada persiapan apa2 kan ya. Mana pas itu gue ngantor pake kostum semena2 lagi. Kaos oblong di gulung2 sama legging. Hihii.. Tapi tetep pede jaya gue. Trio Udot, gue, si Sembeb, ma si Kakak eksis ke pemakaman. Dikira kita, jenazahnya kan uda mo nyampe ya, eh, ternyata kita kepagian, masih sepi. Narsislah gue photo ditengah2 pemakamanan yang terik.
Ga ada maksud apa2 siy. Bisa buat pengingat kita lah, kalo kita ujungnya juga balik ke tanah, dikubur. Huhu.. Sereem bayanginnya. Yasudahlahyah, hidup mati kan rahasia Illahi. Jalani aja. Nikmati aja. Hehehe..
wah foto di kuburan..duh ngeriii
ReplyDeletesiang2 kok mba. setannya belom berani nongol.^^
Deleteyupz, rasa takut mati itu wajar dan memang harus dipelihara supaya kita selalu ingat dengan kematian, jadi semua tindakan kita harus dijaga supaya saat kematian kita nanti tidak meninggalkan ke sia-siaan..
ReplyDeletekeren..
betul betul betul. makasih ya uda mau mampir.^^
DeleteWajar jika memang takut mati. tapi kan kita harus siap sedia waktu dan kapannya kita tidak tau.
ReplyDeleteyup. mungkin besok, lusa, hari ini. rahasia Tuhan.^^
Delete