Tidak selamanya yang terlihat baik-baik saja memang begitu adanya. Kadang itu adalah salah satu cara untuk menutupi ketidak-baikan yang terjadi sesungguhnya. Sungguh berat rasanya ketika tersenyum ceria, dan mengatakan pada dunia bahwa saya baik-baik saja. Tapi sesungguhnya, saya tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja, saya hanya mencoba untuk membuat semuanya baik-baik saja. Hati saya tetap sakit, karena mungkin hati saya belum dalam untuk bisa memancarkan apa itu yang disebut mata air kebahagiaan.
Katanya, dengan membagi kesedihan, kesedihan itu akan berkurang. Benarkah begitu? Mungkin kita akan sedikit lega, tapi bagaimana jika malah menambah kesedihan orang yang kita bagi? Bukankah itu terlalu egois? Kita mau mengurangi kesedihan kita, tapi menambahkannya pada orang lain.
Karena itulah saya lebih senang menyimpan semua kesedihan di hati saya. Sampai rasanya sesak, dan nyeri sekali. Saya hanya membagi kesedihan saya, beban saya dengan orang-orang terdekat saya. Itu saja saya berpikir seratus kali untuk membaginya atau tetap menyimpan di hati saya.
Saya baik-baik saja. Sungguh saya baik-baik saja. Bukankah itu seperti sugesti untuk kita. Seperti menyemangati diri sendiri bahwa semuanya pasti bisa dan akan menjadi baik.
Saya tahu Tuhan akan senantiasa menjaga saya dengan semua kebaikan-Nya. Saya yakin Dia akan menjaga kebaikan yang ada diri saya. Walaupun saya tidak tahu, apakah saya punya kebaikan atau tidak, tapi saya yakin, saya orang yang baik, entah itu hanya ada satu kebaikan di dalam diri saya. Setidaknya saya masih punya kebaikan.
Saya baik-baik saja, dan selamanya akan baik-baik saja. Tuhan sudah senantiasa melatih hati saya untuk tetap bersikap baik di tengah ketidakbaikan. Dan semoga latihan saya itu bisa benar-benar saya terapkan di kehidupan saya.
Saya baik-baik saja. Apapun yang terjadi saya akan tetap baik-baik saja. Dan selamat datang kebaikan. Silakan singgah ke kehidupan saya. Selamat datang juga ketidakbaikan, saya juga membutuhkanmu untuk menciptakan kebaikan.
Salaam..
No comments:
Post a Comment