Malam ini perasaan saya begitu berantakan. Seperti puzzle yang berserakan, yang tercecer, yang mungkin ada kepingannya yang hilang. Ada sesuatu yang salah dalam diri saya. Tapi entah apa itu, saya tidak sepeka itu untuk mengiranya. Ada yang mengusik hati saya, yang membebani pikiran saya. Saya tahu, semua manusia yang bernafas dan berakal pasti berpikir. Apapun itu. Entah pikiran sepele seperti besok pagi saya akan memasak apa untuk keluarga saya, atau pikiran berat seperti, saya punya hutang seratus juta dan bulan depan saya harus bisa mengembalikannya.
Saya merasa jauh dengan Tuhan, saya sangat sadar, saya semakin menjauh dari-Nya. Mungkin itu yang membuat saya merasa aaah, bagaimana ya rasanya, susah untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Saya sudah menghabiskan 2 bungkus coklat, beberapa buah salak, beberapa potong kue bolen, seplastik kerupuk. Astagaaa, makanan-makanan itu merupakan pelampiasan saya. Tak heran jika badan saya semakin melebar ke samping. Semakin saya stress semakin melar tubuh saya.
Kadang saya melampiaskan kegundahan hati saya dengan menari sepuasnya. Bukan tarian yang indah dan enak dilihat, tapi setidaknya, saya berkeringat, saya merasa lega, saya merasa lelah, kemudian tertidur dengan pulasnya.
Tarik nafas, hembuskaan, mungkin dalam hidup kita banyak masalah-masalah besar menimpa saya, tapi yang harus saya akui, saya masih punya Tuhan Yang Maha Besar. Saya tahu, Dia pasti berbaik hati menuntun saya menuju kedamaian.
Saya ingin hujan, saya ingin menari di tengah hujan. Saya ingin menangis sepuasnya, say ingin berteriak sekencangnya. Setelah itu, saya berharap Tuhan mengirimkan seseorang yang bersedia memeluk saya, yang menghapus air mata saya, yang kemudian berkata kalau saya baik-baik saja, kalau ada dia yang senantiasa menemani saya, yang mau menggenggam tangan saya dan mengajak saya untuk berlari berjalan menangis dan tertawa bersamanya.
Saya baik-baik saja, dan selamanya akan terlihat baik-baik saja. Saya suka memakai topeng saya yang bahagia. Saya suka melihat sekitar saya tertawa bersama saya daripada menangis bersama saya. Saya ingin menebarkan tawa suka cita. Karena senyum mereka adalah kebahagian yang tak terhingga untuk saya. Salaam.^^
No comments:
Post a Comment